Inilah Usaha Mainan Anak Di Mall - Peluang Usaha Sewa
Usaha Mainan Anak Di Mall - Peluang Usaha Sewa. Jika Anda sedang berjalan jalan di Mall, tak jarang akan melihat ada Usaha Mainan Anak di Mall berupa Usaha Playground untuk Anak-Anak. Ada banyak bentuk dari Playground untuk anak-anak di mall ini. Namun secara umum, kurang lebih bisa digambarkan sebagai berikut :
usaha mainan anak di mall
Playground yang sering dijadikan Usaha Mainan Anak di Mall, ada rumah-rumahan yang berisi angin yang ditiup oleh blower dan disampin. Ada luncuran plastik, 2-3 sepeda plastik, 2 mainan kuda-kudaan karet, meja plastik plus empat kursi kecil, 1 tempat mandi bola dengan diameter 2 meter. Dan kadang masih ada kombinasi yang lain.
Sering kali terlihat bahwa Usaha Mainan Anak di Mall berupa Usaha Playground untuk Anak-Anak ini ramai dikunjungi. Tak heran jika playground di mall ramai dikunjungi, karena Mall sebagai pusat perbelanjaan. Sehingga tak jarang orang tua yang ingin berbelanja di Mall sambil membawa buah hati, akan berkunjung agar buat hati tidak merepotkan saat belanja. Dengan kata lain anak-anak mereka dititipkan di playground.
Melihat Usaha Mainan Anak di Mall | Usaha Playground untuk Anak-Anak ramai dikunjungi, membuat teman saya yang pandai berhitung ini mencoba untuk mengkalkulasi. Karena tak dapat dipungkiri, usaha mainan anak merupakan usaha yang bisa dikatakan tak mengenal musim. Apalagi Usaha Sewa Mainan Anak seperti Playground ini. Tak heran jika membuat penasaran. Kira-kira seperti inilah kalkulasi yang dilakukan teman saya :
Modal untuk pembelian peralatan Rp.17.000.000,-
Dan untuk biaya yang dikeluarkan pertahunnya adalah sebagai berikut :
Sewa tempat di Mall Rp.10.000.000/tahun (ini kisaran saja, harga sewa beda-beda)
Bayar listrik dsb Rp. 700.000/bulan x 12 bulan = Rp.8.400.000,-
Bayar pegawai 2 orang Rp.1.800.000,-/bulan x 12 bulan = Rp.21.600.000,-
Biaya lain-lain Rp.500.000/tahun
Total biaya untuk 1 tahun adalah Rp.40.500.000,-
Untuk tiket masuknya Rp.10.000,-/anak
Untuk kalkulasi 1 bulan :
Hari biasa 22 hari rata-rata 30 anak x 22 hari x Rp.10.000,- = Rp.6.600.000,-
Hari sabtu dan minggu rata-rata 90 anak x 8 hari x Rp.10.000,- = Rp.7.200.000,-
Total pendapatan kotor perbulan = Rp.13.800.000,– x 12 bulan = Rp.165.600.000,-
Dikurangi dengan biaya opersional pertahun :
Rp.165.600.000,- – Rp.40.500.000,- = Rp.125.100.000,-/tahun
Coba anda bayangkan kalkulasi kasar diatas anggap saja toleransi kesalahan 10 persen anda masih bisa kantongi seratus juta pertahun.
Pengunjung Juga Mencari :
cari mainan anak dunia cilik
mainan anak yang unik tuk bisnis di mall
usaha mainan anak di mall
Bukan sekadar tempat belanja dan cuci mata, pusat perbelanjaan juga menjadi tujuan favorit keluarga untuk mengajak rekreasi sang buah hati. Maklum, banyak mal kini menyediakan arena bermain yang asyik bagi anak.
Menilik jumlah pengunjung arena bermain anak yang lumayan banyak, sepertinya bisnis arena bermain anak (playland) cukup menjanjikan. Wajar bila bisnis playland ini pun kian merebak. Sarana permainan yang mereka sediakan semakin variatif dan memasukkan unsur edukasi dan olahraga.
Selain kolam bola, bounce atau balon berukuran besar, kini ada pula trampolin, panjat tebing, hingga flying fox. “Tren arena bermain saat ini harus memberi permainan yang mendidik,” ujar Tonie Kadi, Direktur PT Lollipop Indonesia, pengelola Lollipop’s Playland & Cafe di Indonesia.
Soal potensi pasar, tak usah diragukan lagi. Walau tiket masuk arena bermain tak murah, orangtua tak segan merogoh kocek demi menyenangkan anak. Pengunjung arena bermain selalu melimpah, terutama ketika libur akhir pekan.
Kelebihan lain bisnis playland adalah biaya pemeliharaan yang rendah. Menurut Jhonny Asiong, pemilik arena bermain anak Happy Play, pengelola cukup membersihkan peralatan dengan vacuum cleaner. Mainan juga tak butuh perbaikan, paling tidak selama dua tahun–tiga tahun. Penggunaan listrik dan air pun minim. Soalnya sebagian besar mainan anak tidak membutuhkan air atau listrik.
Rai Minakarna, pengusaha playland mandiri, menambahkan bahwa dana operasional paling banyak tersedot untuk sewa tempat dan gaji karyawan. “Arena bermain biasanya butuh lima-enam karyawan,” ujar dia.
Kalau berminat menjajal bisnis ini, ada beberapa tawaran waralaba yang bisa Anda pertimbangkan. Itu kalau Anda ogah repot membuka usaha ini secara mandiri.
Yuk, kita tengok penawaran mereka. Siapa tahu ada yang memikat:
Happy Play
Happy Play berbasis di Medan, Sumatra Utara. Perusahaan ini berdiri sejak 2006 dan pada awalnya hanya menjual peralatan bermain yang aman bagi anak.
Jhonny terinspirasi menawarkan waralaba karena banyak pembeli yang berkonsultasi soal bisnis playland kepadanya. Jhonny memutuskan menawarkan waralaba mulai tahun 2010. Saat ini Happy Play sudah memiliki enam playland terwaralaba dan lima playland yang dikelola sendiri.
Dari tiga tipe playland yang mereka operasikan (indoor, outdoor, dan inflatable castle alias istana balon), Happy Play cuma menawarkan paket waralaba indoor. Paket outdoor tidak diwaralabakan karena biasanya bukan untuk tujuan komersial. Playland outdoor dibangun sebagai fasilitas di perumahan, rumah sakit, dan sekolah. Adapun inflatable castle dijual putus.
Jika berminat mengambil paket waralaba dari Happy Play, biaya waralaba tergantung dari luas dan desain. Rata-rata, biaya pembangunan tempat bermain Rp 3 juta per meter persegi (m²). Investor wajib memesan setidaknya untuk lahan seluas 100 m². Jadi minimal biaya waralaba sekitar Rp 300 juta.
Dengan menjadi terwaralaba, Anda berhak memakai nama Happy Play selama lima tahun. Happy Play akan memberikan standar operasi bisnis, menjaga kesehatan bisnis, memastikan kebersihan, keamanan, dan kenyamanan bisnis investor.
Tapi, sebelum menerima Anda menjadi terwaralaba, Happy Play akan melakukan survei lokasi. “Idealnya playland dibangun di pusat perbelanjaan. Tak perlu mewah, yang penting jumlah pengunjung tinggi,” kata Jhonny.
Dari pengalaman Jhonny, bisnis lahan bermain bisa balik modal dalam tempo sembilan bulan saja. Itu dengan asumsi, rata-rata omzet per bulan di atas Rp 60 juta.
Soal tarif tiket, Jhonny menyerahkan sepenuhnya ke investor, sesuai standar daerah masing-masing. Ada yang mematok harga tiket Rp 5.000 per jam, ada pula Rp 15.000 per jam. Namun, ada, lo, yang mematok harga Rp 100.000 untuk bermain sepuasnya.
Lollipop's Playland & Cafe
Lollipop’s Playland & Cafe juga menawarkan waralaba playland. Meski sampai sekarang dari tiga gerai yang mereka buka di Jakarta (di Senayan City, Mal Kelapa Gading, dan Gandaria City) masih dikelola oleh pemegang master franchise Lollipop. “Peminatnya belum banyak karena membutuhkan investasi yang cukup besar,” imbuh Tonie.
Maklum, playland ini memang waralaba impor dari Selandia Baru. Di negara asalnya, Lollipop sudah beroperasi sejak 1993. Di Indonesia, gerai pertama di Senayan City baru buka pada 2008.
Kalau tertarik bergabung, biaya franchise yang harus Anda keluarkan memang tidak kecil, sekitar US$ 40.000 untuk biaya konsultasi bisnis. Selain biaya konsultasi bisnis, Anda juga akan dikenai biaya royalti senilai 5% dari omzet per bulan, plus biaya pemasaran 3% dari total omzet per bulan.
Dengan biaya sebanyak itu, terwaralaba berhak memakai nama Lollipop’s Playland & Cafe serta mendapat pelatihan bisnis dan pelatihan operasional dari master franchise. Cuma, Tonie enggan memerinci lebih jauh, dengan alasan hanya akan dijelaskan kepada orang yang sudah menjadi terwaralaba mereka.
Arena bermain Lollipop memang luas, di atas 1.000 m². Bahkan, di Gandaria City, luasnya mencapai 1.900 m². Tapi, arena bermain yang luas menjadi keuntungan tersendiri karena daya tampungnya yang besar. Jumlah pengunjung Lollipop saat ini rata-rata 500 anak per hari. Di akhir pekan, jumlahnya melonjak dua kali lipat menjadi 1.000 anak.
Itu belum termasuk orangtua yang ikut masuk untuk menjaga anak-anaknya. Lollipop juga menyediakan kafe yang bisa menjadi tempat tunggu.
Khusus anak, tarif yang dikenakan di hari biasa adalah Rp 85.000 per anak dan Rp 110.000 per anak di akhir pekan. Dengan harga itu, mereka bisa bermain sepuasnya.
Adapun orangtua yang ingin menjaga anaknya di area bermain mereka kenakan tiket Rp 15.000 per orang pada hari biasa dan Rp 20.000 per orang pada akhir pekan.
Soal omzet, Tonie enggan memberi angka pasti. Tapi dari hitung-hitungan pengunjung 500 orang di hari biasa, omzet Lollipop bisa mencapai Rp 42,5 juta per hari. Sedangkan pada akhir pekan, omzet bisa mencapai Rp 110 juta per hari. Itu belum menghitung pendapatan tiket dari orangtua dan makanan atau minuman yang mereka beli.
Lantaran modal tidak kecil, balik modal di waralaba Lollipop pun tidak bisa berlangsung secepat kilat. Dalam hitungan Tonie, balik modal akan tercapai dalam 3,5 tahun.
Saya mengajak anak saya untuk bermain di salah satu Mall di Surabaya dan setelah beberapa saat berjalan-jalan tibalah tepatnya dibawah ekkalator ada playground untuk anak-anak berman-main yang lumayan ramai dan saya mengajak anak saya untuk singgah.
Setelah membeli tiket untuk masuk saya mengajak yang jaga tiket untuk berbincang-bincang tentang usaha tersebut dan ternyat usaha ini sudah berjalan tak kurang dari 4 tahun.
Mari kita peluang usaha untuk bisnis ini…
Perlu saya diskripsikan sedikit tentang playground ini, ada rumah-rumahan yang berisi angin yang ditiup oleh blower dan disampin ada luncuran plastik, 2-3 sepeda plastik, 2 mainan kuda-kudaan karet, meja plastik plus empat kursi kecil, 1 tempat mandi bola dengan diameter 2 meter.
Melihat pengunjung yang menurut saya terbilang ramai maka dalam otak saya membuat kalkulasi singkat tentang keperluan modal, omset perhari yang didapat, serta cost yang perlu dikeluarkan.
Berikut ini kalkulasi kasar untuk usaha Playground anak-anak di Mall :
Modal untuk pembelian peralatan Rp.17.000.000,-
Dan untuk biaya yang dikeluarkan pertahunnya adalah sebagai berikut :
Sewa tempat di Mall Rp.10.000.000/tahun
Bayar listrik dsb Rp. 700.000/bulan x 12 bulan = Rp.8.400.000,-
Bayar pegawai 2 orang Rp.1.800.000,-/bulan x 12 bulan = Rp.21.600.000,-
Biaya lain-lain Rp.500.000/tahun
Total biaya untuk 1 tahun adalah Rp.40.500.000,-
Untuk tiket masuknya Rp.10.000,-/anak
Untuk kalkulasi 1 bulan
Hari biasa 22 hari rata-rata 30 anak x 22 hari x Rp.10.000,- = Rp.6.600.000,-
Hari sabtu dan minggu rata-rata 90 anak x 8 hari x Rp.10.000,- = Rp.7.200.000,-
Total pendapatan kotor perbulan = Rp.13.800.000,– x 12 bulan = Rp.165.600.000,-
Dikurangi dengan biaya opersional pertahun :
Rp.165.600.000,- – Rp.40.500.000,- = Rp.125.100.000,-/tahun
Coba anda bayangkan kalkulasi kasar diatas anggap saja toleransi kesalahan 10 persen amda masih mengantongi seratus juta pertahun, betapa mengiurkan usaha ini .
Bagaimana dengan anda apakah tertarik untuk memulai usaha playground anak-anak di Mall ?
Silahkan pendapat anda.
Segala macam bentuk alat permainan disajikan untuk menyenangkan bagi anak-anak yang datang, orangtuanya belanja kebutuhan rumah tangga, anak yang masih kecil dengan merengek-rengek minta main yang asyik itu.
Setiap permainan yang dipilih, wajib beli kartu anggota dan setelah di top up bisa digesek atau bisa dengan kartu koin menyesuaikan model alat bermainnya. Kalau saldonya habis maka harus top up lagi ke kasir, anak-anak yang bermain tampaknya riang gembira, lari sana, lari sini, sampai akhirnya orangtuanya karena harus gonta ganti permainan.
Saat anak ini bermain, membutuhkan waktu tidak kurang dari satu jam berada diarena permainan. Siap-siap saja isi dompet terkuras karena keasyikan bermain. Puluhan ribu bahkan bisa ratusan ribu uang habis untuk bermain diarea tempat ini. Coba bayangkan jika setiap keluarga memiliki dua sampai tiga anak, maka kalau per anak dikasih top up Rp 50 ribu bisa habis Rp 150rb dalam waktu beberapa jam saja. Makanya manajemen swalayan atau mall menganggap bahwa bisnis mainan untuk anak sangatlah menguntungkan.
Kalau tempat bermainan lebih diperbesalagi, semua ragam permainan ada, bahkan sampai ada monster dinosaurus, ada permainan yang unik dan jarang ditemukan di beberapa kota/kabupaten maka akan lebih padat dan ramai pendatangnya.
Bagi anda yang berbisnis di Mall atau memiliki swalayan, menyediakan alat bermain tidaklah rugi, bahkan cenderung menguntungkan, agar supaya tempat bermain milik Anda menjadi tujuan utama para pengunjung, sediakan arena bermain yang aman, ramah anak, dan harganya terjangkau. Gunakan struktur mainan seperti arena panjat, perosotan, jaring, kereta api, arena mandi bola, atau arena bermain apapun dari bahan yang berkualitas, kuat, dan tidak mengandung cat beracun.
Selain itu, desain taman bermain juga harus dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Maklum yang namanya anak-anak kan minat eksplorasinya begitu tinggi. Sesuaikan desain dan alat-alat permainan dengan usia anak yang Anda sasar untuk bermain di taman bermain Anda, apakah hanya untuk balita atau bisa hingga mencampai usia pra-remaja.
Pastikan pula Anda dan pegawai Anda mengetahui cara-cara pertolongan pertama pada kecelakaan, dari sekadar luka kecil, kaki keseleo, memar, sampai CPR. Ini berguna karena apapun bisa terjadi saat anak bermain, sementara mencari tim medis di tengah mall yang luas tidak bisa dibilang mudah.
Terakhir jangan lupa perhatikan cara perawatan, penjadwalan perawatan, kebersihan, keindahan dari arena bermain yang Anda miliki. Tanpa itu semua rasanya tempat Anda tak akan lagi menjadi tujuan utama para pelancong mal.
Maka dari itu, keamanan dan kebersihan menjadi syarat utama bila ingin arena bermain milik Anda mampu menarik banyak pengunjung. Pertimbangkan pula dana untuk mengganti peralatan yang mulai mengalami kerusakan.
Langkah pertama untuk membuka arena bermain di mal adalah dengan melakukan survei tempat pada mal yang Anda tuju. Cari lokasi yang cukup luas, tidak berada di tengah keramaian karena ketika bermain suara anak-anak begitu lantang, tak jarang itu malahakan mengganggu pengunjung lain.
Meski bukan di keramaian usahakan lokasi yang dipilih tetap strategis seperti di dekat foodcourt, dan tidak jauh-jauh dari toilet. Setelah itu cari tahu prosedur penyewaan tempat atau menjadi tenant dengan cara bertemu langsung dengan pihak manajemen mall yang bersangkutan.
Setelah itu pelajari klausul kontrak yang ditawarkan kepada Anda, apakah menganut sistem bagi hasil atau sistem lainnya. Di sisni Anda perlu berhati-hati, jangan sampai Anda tak membaca klausul kontrak secara keseluruhan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah tandatangan.
Supaya tempat bermain milik Anda menjadi tujuan utama para pengunjung, sediakan arena bermain yang aman, ramah anak, dan harganya terjangkau. Gunakan struktur mainan seperti arena panjat, perosotan, jaring, kereta api, arena mandi bola, atau arena bermain apapun dari bahan yang berkualitas, kuat, dan tidak mengandung cat beracun.
Selain itu, desain taman bermain juga harus dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Maklum yang namanya anak-anak kan minat eksplorasinya begitu tinggi. Sesuaikan desain dan alat-alat permainan dengan usia anak yang Anda sasar untuk bermain di taman bermain Anda, apakah hanya untuk balita atau bisa hingga mencampai usia pra-remaja.
Pastikan pula Anda dan pegawai Anda mengetahui cara-cara pertolongan pertama pada kecelakaan, dari sekadar luka kecil, kaki keseleo, memar, sampai CPR. Ini berguna karena apapun bisa terjadi saat anak bermain, sementara mencari tim medis di tengah mall yang luas tidak bisa dibilang mudah.
Terakhir jangan lupa perhatikan cara perawatan, penjadwalan perawatan, kebersihan, keindahan dari arena bermain yang Anda miliki. Tanpa itu semua rasanya tempat Anda tak akan lagi menjadi tujuan utama para pelancong mal.
Maka dari itu, keamanan dan kebersihan menjadi syarat utama bila ingin arena bermain milik Anda mampu menarik banyak pengunjung. Pertimbangkan pula dana untuk mengganti peralatan yang mulai mengalami kerusakan.
usaha mainan anak di mall
Playground yang sering dijadikan Usaha Mainan Anak di Mall, ada rumah-rumahan yang berisi angin yang ditiup oleh blower dan disampin. Ada luncuran plastik, 2-3 sepeda plastik, 2 mainan kuda-kudaan karet, meja plastik plus empat kursi kecil, 1 tempat mandi bola dengan diameter 2 meter. Dan kadang masih ada kombinasi yang lain.
Usaha Mainan Anak di Mall | Usaha Playground untuk Anak-Anak
Melihat Usaha Mainan Anak di Mall | Usaha Playground untuk Anak-Anak ramai dikunjungi, membuat teman saya yang pandai berhitung ini mencoba untuk mengkalkulasi. Karena tak dapat dipungkiri, usaha mainan anak merupakan usaha yang bisa dikatakan tak mengenal musim. Apalagi Usaha Sewa Mainan Anak seperti Playground ini. Tak heran jika membuat penasaran. Kira-kira seperti inilah kalkulasi yang dilakukan teman saya :
Modal untuk pembelian peralatan Rp.17.000.000,-
Dan untuk biaya yang dikeluarkan pertahunnya adalah sebagai berikut :
Sewa tempat di Mall Rp.10.000.000/tahun (ini kisaran saja, harga sewa beda-beda)
Bayar listrik dsb Rp. 700.000/bulan x 12 bulan = Rp.8.400.000,-
Bayar pegawai 2 orang Rp.1.800.000,-/bulan x 12 bulan = Rp.21.600.000,-
Biaya lain-lain Rp.500.000/tahun
Total biaya untuk 1 tahun adalah Rp.40.500.000,-
Untuk tiket masuknya Rp.10.000,-/anak
Untuk kalkulasi 1 bulan :
Hari biasa 22 hari rata-rata 30 anak x 22 hari x Rp.10.000,- = Rp.6.600.000,-
Hari sabtu dan minggu rata-rata 90 anak x 8 hari x Rp.10.000,- = Rp.7.200.000,-
Total pendapatan kotor perbulan = Rp.13.800.000,– x 12 bulan = Rp.165.600.000,-
Dikurangi dengan biaya opersional pertahun :
Rp.165.600.000,- – Rp.40.500.000,- = Rp.125.100.000,-/tahun
Coba anda bayangkan kalkulasi kasar diatas anggap saja toleransi kesalahan 10 persen anda masih bisa kantongi seratus juta pertahun.
Pengunjung Juga Mencari :
cari mainan anak dunia cilik
mainan anak yang unik tuk bisnis di mall
usaha mainan anak di mall
Arena bermain anak yang bikin kantong mengembang
Mal sudah menjadi tujuan rekreasi keluarga, terutama yang tinggal di perkotaan. Pengelola mal berlomba melengkapi fasilitas penarik pengunjung, termasuk arena bermain anak. Potensi keuntungan bisnis hiburan anak ini pun ikut meruak.Bukan sekadar tempat belanja dan cuci mata, pusat perbelanjaan juga menjadi tujuan favorit keluarga untuk mengajak rekreasi sang buah hati. Maklum, banyak mal kini menyediakan arena bermain yang asyik bagi anak.
Menilik jumlah pengunjung arena bermain anak yang lumayan banyak, sepertinya bisnis arena bermain anak (playland) cukup menjanjikan. Wajar bila bisnis playland ini pun kian merebak. Sarana permainan yang mereka sediakan semakin variatif dan memasukkan unsur edukasi dan olahraga.
Selain kolam bola, bounce atau balon berukuran besar, kini ada pula trampolin, panjat tebing, hingga flying fox. “Tren arena bermain saat ini harus memberi permainan yang mendidik,” ujar Tonie Kadi, Direktur PT Lollipop Indonesia, pengelola Lollipop’s Playland & Cafe di Indonesia.
Soal potensi pasar, tak usah diragukan lagi. Walau tiket masuk arena bermain tak murah, orangtua tak segan merogoh kocek demi menyenangkan anak. Pengunjung arena bermain selalu melimpah, terutama ketika libur akhir pekan.
Baca juga: cara-memulai-bisnis-mainan-anak-anakHarga tiket biasanya dihitung per jam sekitar Rp 10.000–Rp 15.000 per jam. Anak bisa main sepuasnya dengan membeli tiket seharga Rp 85.000–Rp 110.000 per orang. Pengunjung playland berukuran kecil per hari bisa mencapai 100 anak per hari. Arena bermain yang lebih besar dan permainan beragam tentu bisa menyedot pengunjung lebih banyak lagi.
Kelebihan lain bisnis playland adalah biaya pemeliharaan yang rendah. Menurut Jhonny Asiong, pemilik arena bermain anak Happy Play, pengelola cukup membersihkan peralatan dengan vacuum cleaner. Mainan juga tak butuh perbaikan, paling tidak selama dua tahun–tiga tahun. Penggunaan listrik dan air pun minim. Soalnya sebagian besar mainan anak tidak membutuhkan air atau listrik.
Rai Minakarna, pengusaha playland mandiri, menambahkan bahwa dana operasional paling banyak tersedot untuk sewa tempat dan gaji karyawan. “Arena bermain biasanya butuh lima-enam karyawan,” ujar dia.
Kalau berminat menjajal bisnis ini, ada beberapa tawaran waralaba yang bisa Anda pertimbangkan. Itu kalau Anda ogah repot membuka usaha ini secara mandiri.
Yuk, kita tengok penawaran mereka. Siapa tahu ada yang memikat:
Happy Play
Happy Play berbasis di Medan, Sumatra Utara. Perusahaan ini berdiri sejak 2006 dan pada awalnya hanya menjual peralatan bermain yang aman bagi anak.
Jhonny terinspirasi menawarkan waralaba karena banyak pembeli yang berkonsultasi soal bisnis playland kepadanya. Jhonny memutuskan menawarkan waralaba mulai tahun 2010. Saat ini Happy Play sudah memiliki enam playland terwaralaba dan lima playland yang dikelola sendiri.
Dari tiga tipe playland yang mereka operasikan (indoor, outdoor, dan inflatable castle alias istana balon), Happy Play cuma menawarkan paket waralaba indoor. Paket outdoor tidak diwaralabakan karena biasanya bukan untuk tujuan komersial. Playland outdoor dibangun sebagai fasilitas di perumahan, rumah sakit, dan sekolah. Adapun inflatable castle dijual putus.
Jika berminat mengambil paket waralaba dari Happy Play, biaya waralaba tergantung dari luas dan desain. Rata-rata, biaya pembangunan tempat bermain Rp 3 juta per meter persegi (m²). Investor wajib memesan setidaknya untuk lahan seluas 100 m². Jadi minimal biaya waralaba sekitar Rp 300 juta.
Dengan menjadi terwaralaba, Anda berhak memakai nama Happy Play selama lima tahun. Happy Play akan memberikan standar operasi bisnis, menjaga kesehatan bisnis, memastikan kebersihan, keamanan, dan kenyamanan bisnis investor.
Tapi, sebelum menerima Anda menjadi terwaralaba, Happy Play akan melakukan survei lokasi. “Idealnya playland dibangun di pusat perbelanjaan. Tak perlu mewah, yang penting jumlah pengunjung tinggi,” kata Jhonny.
Dari pengalaman Jhonny, bisnis lahan bermain bisa balik modal dalam tempo sembilan bulan saja. Itu dengan asumsi, rata-rata omzet per bulan di atas Rp 60 juta.
Soal tarif tiket, Jhonny menyerahkan sepenuhnya ke investor, sesuai standar daerah masing-masing. Ada yang mematok harga tiket Rp 5.000 per jam, ada pula Rp 15.000 per jam. Namun, ada, lo, yang mematok harga Rp 100.000 untuk bermain sepuasnya.
Lollipop's Playland & Cafe
Lollipop’s Playland & Cafe juga menawarkan waralaba playland. Meski sampai sekarang dari tiga gerai yang mereka buka di Jakarta (di Senayan City, Mal Kelapa Gading, dan Gandaria City) masih dikelola oleh pemegang master franchise Lollipop. “Peminatnya belum banyak karena membutuhkan investasi yang cukup besar,” imbuh Tonie.
Maklum, playland ini memang waralaba impor dari Selandia Baru. Di negara asalnya, Lollipop sudah beroperasi sejak 1993. Di Indonesia, gerai pertama di Senayan City baru buka pada 2008.
Kalau tertarik bergabung, biaya franchise yang harus Anda keluarkan memang tidak kecil, sekitar US$ 40.000 untuk biaya konsultasi bisnis. Selain biaya konsultasi bisnis, Anda juga akan dikenai biaya royalti senilai 5% dari omzet per bulan, plus biaya pemasaran 3% dari total omzet per bulan.
Dengan biaya sebanyak itu, terwaralaba berhak memakai nama Lollipop’s Playland & Cafe serta mendapat pelatihan bisnis dan pelatihan operasional dari master franchise. Cuma, Tonie enggan memerinci lebih jauh, dengan alasan hanya akan dijelaskan kepada orang yang sudah menjadi terwaralaba mereka.
Arena bermain Lollipop memang luas, di atas 1.000 m². Bahkan, di Gandaria City, luasnya mencapai 1.900 m². Tapi, arena bermain yang luas menjadi keuntungan tersendiri karena daya tampungnya yang besar. Jumlah pengunjung Lollipop saat ini rata-rata 500 anak per hari. Di akhir pekan, jumlahnya melonjak dua kali lipat menjadi 1.000 anak.
Itu belum termasuk orangtua yang ikut masuk untuk menjaga anak-anaknya. Lollipop juga menyediakan kafe yang bisa menjadi tempat tunggu.
Khusus anak, tarif yang dikenakan di hari biasa adalah Rp 85.000 per anak dan Rp 110.000 per anak di akhir pekan. Dengan harga itu, mereka bisa bermain sepuasnya.
Adapun orangtua yang ingin menjaga anaknya di area bermain mereka kenakan tiket Rp 15.000 per orang pada hari biasa dan Rp 20.000 per orang pada akhir pekan.
Soal omzet, Tonie enggan memberi angka pasti. Tapi dari hitung-hitungan pengunjung 500 orang di hari biasa, omzet Lollipop bisa mencapai Rp 42,5 juta per hari. Sedangkan pada akhir pekan, omzet bisa mencapai Rp 110 juta per hari. Itu belum menghitung pendapatan tiket dari orangtua dan makanan atau minuman yang mereka beli.
Lantaran modal tidak kecil, balik modal di waralaba Lollipop pun tidak bisa berlangsung secepat kilat. Dalam hitungan Tonie, balik modal akan tercapai dalam 3,5 tahun.
Nikmatnya usaha Playground untuk anak-anak di Mall
playgroundLiburan lebaran minggu kemarin adalah saat yang paling enak untuk mengajak anak-anak berjalan dan bermain dan salah satu tempat yang paling favorit adalah di Mall.Saya mengajak anak saya untuk bermain di salah satu Mall di Surabaya dan setelah beberapa saat berjalan-jalan tibalah tepatnya dibawah ekkalator ada playground untuk anak-anak berman-main yang lumayan ramai dan saya mengajak anak saya untuk singgah.
Setelah membeli tiket untuk masuk saya mengajak yang jaga tiket untuk berbincang-bincang tentang usaha tersebut dan ternyat usaha ini sudah berjalan tak kurang dari 4 tahun.
Mari kita peluang usaha untuk bisnis ini…
Perlu saya diskripsikan sedikit tentang playground ini, ada rumah-rumahan yang berisi angin yang ditiup oleh blower dan disampin ada luncuran plastik, 2-3 sepeda plastik, 2 mainan kuda-kudaan karet, meja plastik plus empat kursi kecil, 1 tempat mandi bola dengan diameter 2 meter.
Melihat pengunjung yang menurut saya terbilang ramai maka dalam otak saya membuat kalkulasi singkat tentang keperluan modal, omset perhari yang didapat, serta cost yang perlu dikeluarkan.
Berikut ini kalkulasi kasar untuk usaha Playground anak-anak di Mall :
Modal untuk pembelian peralatan Rp.17.000.000,-
Dan untuk biaya yang dikeluarkan pertahunnya adalah sebagai berikut :
Sewa tempat di Mall Rp.10.000.000/tahun
Bayar listrik dsb Rp. 700.000/bulan x 12 bulan = Rp.8.400.000,-
Bayar pegawai 2 orang Rp.1.800.000,-/bulan x 12 bulan = Rp.21.600.000,-
Biaya lain-lain Rp.500.000/tahun
Total biaya untuk 1 tahun adalah Rp.40.500.000,-
Untuk tiket masuknya Rp.10.000,-/anak
Untuk kalkulasi 1 bulan
Hari biasa 22 hari rata-rata 30 anak x 22 hari x Rp.10.000,- = Rp.6.600.000,-
Hari sabtu dan minggu rata-rata 90 anak x 8 hari x Rp.10.000,- = Rp.7.200.000,-
Total pendapatan kotor perbulan = Rp.13.800.000,– x 12 bulan = Rp.165.600.000,-
Dikurangi dengan biaya opersional pertahun :
Rp.165.600.000,- – Rp.40.500.000,- = Rp.125.100.000,-/tahun
Coba anda bayangkan kalkulasi kasar diatas anggap saja toleransi kesalahan 10 persen amda masih mengantongi seratus juta pertahun, betapa mengiurkan usaha ini .
Bagaimana dengan anda apakah tertarik untuk memulai usaha playground anak-anak di Mall ?
Silahkan pendapat anda.
Tempat Bermain Anak Ladang Bisnis Menggiurkan
Hampir dipastikan jika ada sebuah mall atau swalayan yang beroperasi di Kabupaten/Kota menyediakan space ruangan khusus tempat bermain anak. Pengusaha mall merasa penting bahwa tempat bermain itu ladang bisnis yang menguntungkan.Segala macam bentuk alat permainan disajikan untuk menyenangkan bagi anak-anak yang datang, orangtuanya belanja kebutuhan rumah tangga, anak yang masih kecil dengan merengek-rengek minta main yang asyik itu.
Setiap permainan yang dipilih, wajib beli kartu anggota dan setelah di top up bisa digesek atau bisa dengan kartu koin menyesuaikan model alat bermainnya. Kalau saldonya habis maka harus top up lagi ke kasir, anak-anak yang bermain tampaknya riang gembira, lari sana, lari sini, sampai akhirnya orangtuanya karena harus gonta ganti permainan.
Saat anak ini bermain, membutuhkan waktu tidak kurang dari satu jam berada diarena permainan. Siap-siap saja isi dompet terkuras karena keasyikan bermain. Puluhan ribu bahkan bisa ratusan ribu uang habis untuk bermain diarea tempat ini. Coba bayangkan jika setiap keluarga memiliki dua sampai tiga anak, maka kalau per anak dikasih top up Rp 50 ribu bisa habis Rp 150rb dalam waktu beberapa jam saja. Makanya manajemen swalayan atau mall menganggap bahwa bisnis mainan untuk anak sangatlah menguntungkan.
Kalau tempat bermainan lebih diperbesalagi, semua ragam permainan ada, bahkan sampai ada monster dinosaurus, ada permainan yang unik dan jarang ditemukan di beberapa kota/kabupaten maka akan lebih padat dan ramai pendatangnya.
Bagi anda yang berbisnis di Mall atau memiliki swalayan, menyediakan alat bermain tidaklah rugi, bahkan cenderung menguntungkan, agar supaya tempat bermain milik Anda menjadi tujuan utama para pengunjung, sediakan arena bermain yang aman, ramah anak, dan harganya terjangkau. Gunakan struktur mainan seperti arena panjat, perosotan, jaring, kereta api, arena mandi bola, atau arena bermain apapun dari bahan yang berkualitas, kuat, dan tidak mengandung cat beracun.
Selain itu, desain taman bermain juga harus dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Maklum yang namanya anak-anak kan minat eksplorasinya begitu tinggi. Sesuaikan desain dan alat-alat permainan dengan usia anak yang Anda sasar untuk bermain di taman bermain Anda, apakah hanya untuk balita atau bisa hingga mencampai usia pra-remaja.
Pastikan pula Anda dan pegawai Anda mengetahui cara-cara pertolongan pertama pada kecelakaan, dari sekadar luka kecil, kaki keseleo, memar, sampai CPR. Ini berguna karena apapun bisa terjadi saat anak bermain, sementara mencari tim medis di tengah mall yang luas tidak bisa dibilang mudah.
Terakhir jangan lupa perhatikan cara perawatan, penjadwalan perawatan, kebersihan, keindahan dari arena bermain yang Anda miliki. Tanpa itu semua rasanya tempat Anda tak akan lagi menjadi tujuan utama para pelancong mal.
Maka dari itu, keamanan dan kebersihan menjadi syarat utama bila ingin arena bermain milik Anda mampu menarik banyak pengunjung. Pertimbangkan pula dana untuk mengganti peralatan yang mulai mengalami kerusakan.
Memulai Usaha Tempat Bermain Anak di Mal
Membuka usaha tempat bermain atau playground untuk anak di pusat perbelanjaan dapat menjadi peluang yang menjanjikan. Ya, indoor playground seringkali menjadi pilihan orangtua mengunjungi mall bersama anak-anaknya.Baca juga: cara-bisnis-jualan-mainan-anakSehingga ketika orangtua sibuk berbelanja tetap merasa nyaman karena anak-anak mereka sedang bermain di playground yang disediakan di banyak mal-mal, dengan kata lain anak-anak dititipkan di playground untuk bermain dengan asyik.
Langkah pertama untuk membuka arena bermain di mal adalah dengan melakukan survei tempat pada mal yang Anda tuju. Cari lokasi yang cukup luas, tidak berada di tengah keramaian karena ketika bermain suara anak-anak begitu lantang, tak jarang itu malahakan mengganggu pengunjung lain.
Meski bukan di keramaian usahakan lokasi yang dipilih tetap strategis seperti di dekat foodcourt, dan tidak jauh-jauh dari toilet. Setelah itu cari tahu prosedur penyewaan tempat atau menjadi tenant dengan cara bertemu langsung dengan pihak manajemen mall yang bersangkutan.
Setelah itu pelajari klausul kontrak yang ditawarkan kepada Anda, apakah menganut sistem bagi hasil atau sistem lainnya. Di sisni Anda perlu berhati-hati, jangan sampai Anda tak membaca klausul kontrak secara keseluruhan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan setelah tandatangan.
Supaya tempat bermain milik Anda menjadi tujuan utama para pengunjung, sediakan arena bermain yang aman, ramah anak, dan harganya terjangkau. Gunakan struktur mainan seperti arena panjat, perosotan, jaring, kereta api, arena mandi bola, atau arena bermain apapun dari bahan yang berkualitas, kuat, dan tidak mengandung cat beracun.
Selain itu, desain taman bermain juga harus dibuat semenarik dan seatraktif mungkin. Maklum yang namanya anak-anak kan minat eksplorasinya begitu tinggi. Sesuaikan desain dan alat-alat permainan dengan usia anak yang Anda sasar untuk bermain di taman bermain Anda, apakah hanya untuk balita atau bisa hingga mencampai usia pra-remaja.
Pastikan pula Anda dan pegawai Anda mengetahui cara-cara pertolongan pertama pada kecelakaan, dari sekadar luka kecil, kaki keseleo, memar, sampai CPR. Ini berguna karena apapun bisa terjadi saat anak bermain, sementara mencari tim medis di tengah mall yang luas tidak bisa dibilang mudah.
Terakhir jangan lupa perhatikan cara perawatan, penjadwalan perawatan, kebersihan, keindahan dari arena bermain yang Anda miliki. Tanpa itu semua rasanya tempat Anda tak akan lagi menjadi tujuan utama para pelancong mal.
Maka dari itu, keamanan dan kebersihan menjadi syarat utama bila ingin arena bermain milik Anda mampu menarik banyak pengunjung. Pertimbangkan pula dana untuk mengganti peralatan yang mulai mengalami kerusakan.
Belum ada Komentar untuk "Inilah Usaha Mainan Anak Di Mall - Peluang Usaha Sewa"
Posting Komentar